Merintis Akun Sosial Media Adalah Tantangan Besar

Merintis akun sosial media adalah tantangan yang cukup sulit di awal. Terutama bagiku yang bukan siapa – siapa ini. Namun, berkat tidak pernah berhenti berjuang akhirnya akunku mencapai 100 ribu followers. Aku tidak tahu lagi harus berterima kasih seberapa banyak bagi semesta dan para followers yang sudah setia dan selalu mendukung seluruh karya yang aku bagikan.

Duhhhhhh Gusti, 100k!!! Terimakasih semuanya yang telah sudi mengikuti account/cerpen yang kebanyakan membosankan ini. Menilik ke belakang 3 taun lalu (kalian bisa stop disini karena ceritanya bakalan panjang), eike nggak nyangka sama sekali bisa punya followers sebanyak ini, waktu itu masih sekitar 350an pengikut haha, itupun malak folbek kepada siapa pun yang udah kufollow.

Sampai suatu ketika aku mulai memasuki dunia pendakian, dan feeds kuisi kebanyakan tentang gunung, gunung dan gunung. Jarang sekali mengunggah foto sebagai manusia pada umumnya yg hidup di ibukota. Dan tiba2 setelah ujian (aku lupa ujian apa), kutilik profilku tiba2 followers udah 500an aja. Kaget dong, biasanya cuma nambah 1 followers/bulan, ini tiba2 nambah 100 lebih dalam sehari. Dan banyak juga like bermunculan.

Ternyata, salah satu akun pendakian ternama merepost fotoku, dialah id_pendaki. Terimakasih banget ya minn, engkau punya andil besar dari awal mula aku lebih dikenal para kawula muda hingga sampai pada titik ini. Dari situlah banyak akun2 besar lainnya yg merepost, sehingga followers terus bertambah.

Selain kualitas foto, kondisi muka juga sangat mendongkrak. Banyak yg bilang gue ini cantik, padahal engga, ya dikit aja si bukan ngga sama sekali. Mau gimana lagi ya, kutak punya daya dan upaya untuk memperjelek wajah ini, hanya usia yang akan bekerja mengubahnya.

Sedih si sering dibilang modal tampang doang, padahal kan udah berperang melawan pacet yang sangat menggelikan. Tapi yasudahlah, namanya juga manusya syirik iri dan dengki. Gebugin aja hahaha. Anyway cantik doang ngga cukup, wanita juga harus pintar, bersahaja, punya baju baja, dan kuat nggotong pampung hasil repek di kebun ayah.