Mencintai Seseorang Berarti Menerima Segala Baik Buruk Orang Tersebut

Saat kita mencintai seseorang itu berarti kita harus sepakat pada beberapa hal. Salah satunya adalah sepakat untuk menerima segala kurang dan lebihnya. Itulah yang baru dikatakan mencintai dengan tulus. Mencintai tanpa syarat. Tanpa ada maksud tertentu. Dan sudah seharusnya mencintai bersifat begitu. Mencintai memang sedalam itu. Bukan hanya soal penampilan dan rasa nyaman. Tapi mencintai itu sudah melingkupi semuanya. Baik buruk pasangan kita semua kita cintai. Tidak hanya semua yang baik, tapi yang buruk darinya pun kalian cintai. 

Mencintai Seseorang Berarti Menerima Segala Baik Buruk Orang Tersebut

Saat kita sudah siap menyukai seseorang, mencintai seseorang. Kita jangan hanya melihat segala hal baik darinya. Jangan hanya berandai segala hal baik dan segala momen indah. Tapi kita juga harus siap menerima segala kekurangannya, segala keburukannya. Menerima segala masa lalu buruknya, menerima keadaanya. Dan harus siap dengan segala kemungkinan buruk nantinya. Karena kalian tidak hanya menjalani momen indah dan baik saja. Tapi saat kalian sudah berkomitmen bersama seseorang. Kalian harus siap dengan segala hal buruk yang mungkin terjadi. 

Karena hidup tidak akan selalu enak-enak saja. Pasti ada hal buruk juga. Ada saatnya kita sama-sama sedang lelah, sedang penuh, dan akhirnya membuat kita sensitif, dan membuat kita mudah emosi. Dan akhirnya tidak menutup kemungkinan kita akan debat, berantem dengan dia. Akan ada saja masalah di kedepan. Baik permasalahan datang dari antara kalian berdua atau faktor dari luar. Untuk itu kalian harus siap untuk segala kemungkinan buruk itu. Dan pastikan mau seberapa besar perdebatan kalian. Mau sekesal apa kalian saat itu. Jangan lupa kalau kalian saling mencintai. 

Karena banyak orang yang saat sudah dihadapkan dengan masalah, sudah dikuasai oleh emosi, menjadi lupa bahwa mereka saling mencintai. Lupa akan segala momen indah bersamanya. Lupa hal baik yang ada di dirinya. Sehingga yang kita lihat dan yang kita ingat hanya segala kekurangannya dan segala masa buruk dengannya, dan tidak sedikit orang karena sudah dikuasai rasa emosi. Menjadi tidak berpikir jernih, dan memilih untuk dengan mudah meninggalkan daripada mempertahankan orang yang ada didepannya.