Mengulik Kehidupan Buddha Gotama Sebelum Menjadi Gotama

Saat sebelum Buddha Gotama terjalin di bumi ini, terdapat 2 dusun Ermit yang letaknya tidak jauh dari Rajagaha, bernama Dusun Upatissa serta Dusun Kolita. Dalam suatu satu hari, istri seorang bernama Rupasari, yang bermukim di dusun Upatissa mempunyai niat serta hari yang serupa, perempuan dari seorang yang asyik bernama Moggali, yang bermukim di dusun Kolita, pula mempunyai niat yang serupa. Selama 7 angkatan keluarga ini sudah melekatkan ikatan pertemanan kecil di antara mereka. 2 istri dari hasrat asketis ini buat melahirkan anak pada hari yang serupa. Pada bulan ke- 10, kedua bunda melahirkan anak kecil orang.

Dalam perihal membagikan julukan pada bocah bocah yang terkini lahir, mereka membagikan julukan upatissa pada bayi putra seseorang perempuan ermit bernama Ekstrak, sebab bayi merupakan anak dari keluarga keluarga penting dusun Upaissa. Dan bayi laki- laki lain, sebab itu merupakan anak dari keluarga keluarga penting dusun Kolita, hingga mereka membagikan julukan usus besar.

Kedua anak ini bertumbuh bersama serta amat profesional di seluruh aspek, bagus di aspek seni, di aspek ilmu wawasan yang lain. Bila Upaissa belia merupakan bagian dari bengawan serta laman buat main, 5 dupa zat kencana menginginkannya; 5 dupa jaran yang ditarik oleh kuda- kuda eksklusif menemani anak muda itu. 2 laki- laki belia ini tiap- tiap mempunyai 5 dupa sayatan.

Pada dikala itu, suatu pergelaran berjalan ataupun keramaian yang senantiasa diadakan tiap tahun di Rajagaha diucap Pergelaran de la Montagne. Bangku kedua laki- laki belia itu diadakan serta keduanya bersandar bersama buat memandang pementasan pementasan. Bila terdapat pementasan yang mengasyikkan, mereka tersimpul bersama; Bila terdapat atraksi yang memasygulkan, mereka meratap; Bila durasi buat megedarkan anggaran, mereka berpakaian. Mereka memandang pergelaran ini beberapa. Namun kala mereka berkembang dalam anak muda yang bijaksana, mereka tidak tersimpul kala mereka harus tersimpul, mereka tidak meratap apalagi bila mereka dapat meratap, serta bila pergelaran partisipan lagi mencari anggaran, mereka tidak berikan.

Keduanya berasumsi sedemikian itu,“ Kenapa kita nampak semacam itu? Momen saat sebelum seratus tahun seratus tahun yang kemudian, seluruh orang menciptakan, mereka mau berangkat serta tidak terdapat yang lebih dari yang dapat diamati. Sebab semacam itu, kita wajib mencari metode independensi.”

Sehabis berasumsi, mereka bersandar. Sehabis itu, usus besar menyatakan Upatista:“ Matété merupakan upatissa, Kamu tidak nampak amat senang serta senang di beberapa hari ini. Apalagi, Kamu dapat nampak keras serta pilu. Gimana bagi kamu?”

“ Sahabatku, aku pikir, aku tidak mempunyai kebahagiaan cuma memandang pergelaran ini. Seluruh tidak mengasyikkan, sebab seakan aku mau menciptakan jalur independensi buat diri aku sendiri. Tetapi, kenapa Kamu pula nampak pilu?”

Excursor merespons dengan balasan yang serupa. Kala upatissa membenarkan kalau arwah itu serupa dengan benak mereka, tuturnya,“ benak kita bersama sama. Cari garis independensi serta mengundurkan diri dari kehidupan duniawi bersama. Atas bawah bimbingan guru, kita mengeluarkan kehidupan duniawi ini?”

Dalam permasalahan ini, seseorang orang asketis bernama Sanjaya membekuk kota Rajagaha diiringi dengan sebagian anak didik agungnya.

Upaissa serta para penduduk berkata,“ Kita mau meninggalkan kehidupan bumi serta jadi pertapa di pos bimbingan asketis Sanjaya.”

Sehabis itu, mereka mengeluarkan era melampiri serta berkata pada mereka,“ Ambillah tandu ini serta sepur api, Kamu hendak.”

Dengan 5 dupa melampiri lain, mereka meninggalkan kehidupan bumi serta sebab itu pertapa di bawah Sanjaya pertapa bimbingan. Semenjak bila kedua anak muda mempunyai hidup bumi kiri serta jadi pertapa, hingga Sanjaya Assetic mengutip profit serta nama baik kedua anak muda itu. Tetapi, bagian dari hari sehabis itu,